Minggu, 29 Mei 2011

Alasan Wanita Diciptakan dari Tulang Rusuk

Pernah nggak sih kita berpikir mengapa wanita itu harus diciptakan dari tulang rusuk lelaki? Kenapa kita, para wanita nggak diciptakan dari kepala atau kaki pria atau dari tanah seperti pendahulu kita, Nabi Adam as?

Waktu SMP dulu, aku pernah menanyakan hal yang sama pada beberapa orang yang kuanggap lebih mengenal masalah ini. dan tahu nggak, jawaban mereka seperti ini,  "Memang, takdir wanita diciptakan dari tulang rusuk pria dan memang begitulah seharusnya!" Aku merasa jawaban itu belum memuaskan keingintahuanku. Pasti terkandung alasan dan makna di balik setiap penciptaan Allah SWT.

Baru- baru ini, waktu aku lagi browsing nyari tugas, nggak sengaja ketemu artikel yang ngebahas tentang ini. Mw tahu alasan wanita diciptakan dari tulang rusuk lelaki? cekidot.....


Wanita tidak dicipta dari kepala laki-laki (Adam), supaya tidak melebihi atau mengungguli kodrat laki-laki. Wanita tidak dicipta dari kaki, supaya wanita tidak dihinakan oleh laki-laki atau diinjak laki-laki, karena dia adalah bagian dari tubuhnya. Wanita tidak diciptakan dari tanah, karena wanita memang kodratnya tidak sama dengan laki-laki. Wanita dicipta dari tulang rusuk laki-laki, karena memang untuk dijadikan pasangan laki-laki, menjadi pendamping laki-laki, menjadi kesenangan laki-laki, memperkuat dada laki-laki dan sekaligus menjadi penyeimbang hidup laki-laki.

Rasulullah Saw menjelaskan dalam hadits-nya:
Sesungguhnya wanita itu dicipta dari tulang rusuk. Dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atas. Jika Anda meluruskannya, sama artinya Anda memecahkannya. Jika Anda biarkan, dia akan tetap bengkok. Karena itulah, Anda harus selalu memberikan nasihat-nasihat kebaikan. (HR. Muslim)
Tulang iga adalah tulang yang bengkok dan letaknya sangat dekat dengan jantung hati. Fungsi tulang iga adalah memperkuat dada dan melindungi hati. Dari sini kita mendapat hikmah dan pelajaran bahwa wanita yang sudah menjadi istri mempunyai 2 tugas penting, yaitu:


1. Membuat suami kuat dadanya.

Dada adalah lambang keberanian dan keperkasaan. Karenanya, orang yang berani akan menantang lawannya dengan menepuk dada. Dada adalah tempat berkecamuknya segala rasa, ada rasa benci dan senang, ada rasa kesal dan jengkel. Maka dada harus luas dan tidak sempit, agar bisa menjadi arena untuk menyelesaikan pertengkaran segala macam rasa. Orang yang dadanya sempit akan sulit menyelesaikan masalah. Orang yang da-danya sempit mudah berputus asa, tidak punya optimisme, tidak punya semangat dan mudah sakit.
Itu sebabnya, Nabi Musa ketika mendapatkan perintah untuk menyampaikan kebenaran di hadapan Fir’aun dan orang-orang bodoh, beliau berdoa kepada Allah:
Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataan-ku”. (QS. Thaha: 25-28)
Seorang istri harus menambahkan kekuatan suami, sehingga potensinya bisa bertambah dan berkembang menjadi berlipat-lipat. Seorang istri tidak hanya sekedar memberikan dorongan, tetapi dia menjadi bagian dari kekuatan dada suami. Jadi sesungguhnya wanita adalah dada suami.
Dada adalah kebanggaan, dan di dalam dada ada keberanian dan kekuatan dahsyat. Dada bagi wanita adalah kebanggaannya, dan menjadi kebanggaan suami.

2. Menjaga hati suami.

Hati adalah inti kehidupan. Di dalam hati ada keimanan. Di dalam hati ada kebahagiaan. Istri seharusnya makin mempertebal keimanan suami. Istri seharusnya memberikan kedamaian dan kebahagiaan suami. Istri seharusnya menyenangkan hati suami. Istri seharusnya menjaga hati suami agar tidak berpaling ke lain hati. Karenanya, orang yang sudah punya istri seharusnya hidupnya bahagia dan imannya semakin mantap.

http://blog.al-habib.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar